Habib Umar Bin Hafidz
Sebagai ulama internasional yang berasal dari Tarim, Yaman Selatan ternyata Habib Umar Bin Hafidz lahir pada hari Senin, 4 Muharram 1383 H yaitu pada tanggal 27 Mei 1963 M. Beliau merupakan seorang ulama keturunan Rasulullah SAW melalui jalur Sayyidina Hussein. Ketika masih muda Habib Umar sudah bisa menghafal Al-Quran dengan berbagai matan (isi) dari kitab fiqih dan hadis. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki oleh habib umar Bin Hafidz.
Ketahuilah bahwa Habib Umar Bin Hafidz memiliki gelar Al-Hafidz karena beliau dapat menghafal lebih dari 100.000 hadist. Bahkan, beliau juga mempunyai gelar Al-Musnid sebab beliau dapat menghafal sanad hadist sampai kepada Rasulullah SAW.Sebagai seorang ulama yang cukup ternama ternyata memang memiliki silsilah keluarga dari Nabi Muhammad SAW.
Riwayat Pendidikan Habib Umar
Perlu diketahui bahwa sejak Umar Bin Hafidz memiliki kelebihan yaitu bisa cepat kemudian juga menguasai berbagai disiplin ilmu yang dipelajarinya. Kemudian saat beliau berada di Tarim, Umar bin Hafidz belajar kepada Muhammad bin Salim bin Hafidz, Syekh Muhammad bin ‘Alawi bin Shihab, Habib, dan Syekh Fadl Baa Fadl dam juga ulama lainnya yang mengajar di Ribat.

Ayah Habib Umar Bin Hafidz Pernah Diculik Komunis
Di jaman dahulu diceritakan bahwa Ayah Habib Umar, Habib Muhammad bin Salim pernah diculik oleh Komunis. Saat itu Habib Umar masih kecil sehingga ikut menemani ayahnya shlalat Jum’at. Nah, Habib Umar pulang ke rumah sendirian membawa syal milik ayahnya karena ayahnya menghilang. Setela h itu,ayahnya Habib Umar sudah tidak pernah terlihat lagi.
Setelah Ayah Habib Umar diculik kemudian beliau meneruskan dakwah dengan membuka kelas untuk anak muda dan orang tua yang hanya bertujuan untuk menghafal Al-Quran dan ilmu keagamaan yang lainnya. Ternyata hal tersebut membuat banyak orang tak menyukainya sehingga Habib Umar dikirmkan ke kota Al-Badya, Yaman Utara.
Habib Umar Bin Hafidz di Al Bayda
Kehidupan Umar Bin Hafidz di Al Badya yaitu di bawah bimbingan Guru yang sangat ‘Alim yaitu Al-Habib Muhammad bin ‘Abdullah Al-Haddar dan Al-Habib Zain bin Sumaith. Kemudian dalam jangka waktu yang tidak lama kemudian beliau ditunjuk menjadi seorang guru di Al-Bayda.
Di Al Badya beliau juga belajar kepada Mufti Ta’iz yaitu Al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya. Mufti Ta’iz mengatakan bahwa Habib Umar memiliki sifatjujur dan pintar. Kemudian Mufti Ta’iz menikahkan anaknya dengan Habib Umar. Nah, kemudian beliau melanjutkan pendidikan agamanya di Mekkah bersama Al-Habib ‘Attas al-Habashi dan Al-Habib ‘Abdul Qadir bin Ahmad al-Saqqaf. Beliau juga melakukan ibadah haji dan ziarah makam Rasulullah SAW di Madinah.

Perjalanan dan Perjuangan Dakwah Habib Umar
Perjuangan pendidikan di Al-Bayda dan daerah sekitarnya memang mendirikan majelis oleh seorang Habib Umar kemudian melanjutkan usahanya untuk mengenalkan kembali kasih sayang kepada Rasullullah. Beliau melakukan perjuangan dakwah yang sangat gigih sehingga membuatnya kurang tidur.
Kemudian Habib Umar melanjutkan dakwah di Negara Oman dalam beberapa tahun ke kota Shihr, Yaman Timur sebelum pulang ke Tarim, Hadramaut. Beliau mendirikan pesantren Darul Musthafa yang memiliki murid dari beberapa negara yaitu Kepulauan Comoro, Tanzania Malaysia, Singapura, Kenya, Mesir, Pakistan, dan Amerika, bahkan juga negara Arab bagian lain datang belajar ke Darul Musthafa.
Habib Umar bin Hafidz ke Indonesia
Pada tahun 1994 Habib Umar pertama kali ke Indonesia yang diutus oleh Al-Habib Abdul Qadir Assegah dari Jeddah yang bertujuan untuk menguatkan kembali semangat berdakwah para Alawiyyin di Indonesia. Nah, di Indonesia Habib Umar telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak seperti Lembaga Pemerintahan Indonesia dalam hal pengiriman SDM yaitu pengiriman Kiyai Pimpinan Pondok Pesantren yang melakukan program Pesantren Kilat selama tiga bulan.
Sekarang ini memang sudah banyak santri dari Indonesia yang belajar di Darul Musthafa yang didirikan oleh Habib Umar bin Hafidz kemudian juga mampu melahirkan da’i-dai’ yang membawa ummat kepada cinta Allah dan Rasul-Nya.

Penghargaan dan Kiprah Internasional
Pada tanggal 22 Februari – 02 Maret 2003 Habib Umar mendirikan Persatuan dalam aktivitas dakwah yaitu multaqa Ulama. Pada saat itu acaranya dihari oleh seorang Ulama dari berbagai penjuru dunia. Kemudian Pada tahun 2005 dan 2007, beliau menjadi salah satu orang yang ikut menandatangani dua dokumen Internasional yaitu Risalah Amman dan A Common Word.
Pada tahun 2007 di Habib Umar bin Hafidz mendeklarasi berdirinya forum silaturahmi Majlis Al-Muwashala baina Ulama Al-Muslimin. Kemudian di tahun 2009, beliau menampilkan Habib Umar dengan Darul Musthafa di New York Times. Beliau menjadi salah satu orang dari 50 urutan teratas the muslim 500 the world’s 500 Most Influential Muslims oleh Center For Muslim-Christian.
Wasiat dan Nasihat dari Habib Umar bin Hafidz
Umar Bin Hafidz memberikan sebuah nasihat untuk selalu melekatkan hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu sehingga dapat menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat derajatmu di sisi Allah.
Sekian kilasan tentang Habib Umar bin Hafidz, semoga dapat menambah informasi anda. Karena kegaguman terhadap beliau, banyak daripada orang muslim yang memakai kaos dakwah saat berkumpul atau acara pengajian.