Masjid Jogokariyan Yogyakarta Dan Kearifan Lokalnya

Masjid bukan hanya tentang bagaimana membuat tempat beribadah yang nyaman. Akan tetapi bangunan masjid memiliki fungsi yang sangat besar lainnya yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Termasuk masjid jogokariyan Yogyakarta yang  berdiri  tegak di kota yogyakarta. Pembangunan masjid yang ada di yogyakarta ini tentu saja tidak membutuhkan waktu yang hanya sebentar saja.  Dibangun pada tahun 1966 akan tetapi baru resmi digunakan pada tahun 1967. Meskipun memiliki selang waktu yang cukup antara penyelesaian proses pembangunan dengan penggunaannya akan tetapi sama sekali tidak mengurangi kegunaan serta nilainya di mata masyarakat. Setidaknya dengan adanya proses pembangunan masjid yang dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang membuat masjid ini semakin mendunia.

Keunikan Masjid Jogokariyan Yogyakarta

Masjid masing-masing memiliki ciri khas  yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah bangunan. Demikian juga dengan masjid jogokariyan Yogyakarta yang juga memiliki ciri khas yang menandakan keunikan khusus masjid tanpa cela. Berikut keunikannya:

pixabay.com
  • Mengikuti cara nabi dalam memberikan nama kepada masjid. Masjid jogokariyan diberi nama sesuai dengan nama jalan tempat berdirinya masjid tersebut. Masjid tersebut berdiri di jalan jogokariyan. Sehingga diberi nama dengan nama jalan yakni masjid jogokariyan. Tujuannya memberikan nama demikian adalah untuk mengikuti anjuran sekaligus cara nabi untuk mempermudah umatnya menemukan masjid yang dituju. Nabi memberikan nama masjid yang sesuai dengan nama jalan tempat berdirinya dengan tujuan agar umat tidak perlu memutar terlalu jauh jika ingin ke masjid. Sebab nama masjidnya menggunakan nama jalan.
  • Berdirinya masjid jogokariyan berawal dari sebuah wakaf dari seorang pedagang batik yang memiliki lahan. Lahan tersebut kemudian digunakan untuk mendirikan masjid. Pada awalnya masjid tersebut berdiri di pinggiran perkampungan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, masji dipindahkan menuju pusat perkampungan. Tepatnya berada pada perempatan di tengah hampung. Tujuannya adalah untuk memudahkan masyarakat untuk menemukan masjid ini. Proses perpindahan masjid ini dari pinggir kampung menuju tengah perkampungan sama sekali tidak mudah. Oleh karenanya, masjid ini memiliki perkembangan yang cukup pesat karena mudah ditemukan.
  • Masjid jogokariyan memiliki design bangunan yang relatif lebih sederhana jika dibandingkan dengan masjid-masjid lainnya. Akan tetapi dengan kesederhanaan inilah yang membuat masjid ini jauh lebih populer. Meskipun memiliki design bangunan yang cukup sederhana, akan tetapi fungsi sekaligus penggunaannya justru sangat kental menjunjung unsur kearifan lokal setempat. Menjadi tempat menuntut ilmu agama yang menjunjung tinggi nilai kearifan lokal inilah yang membuat masjid ini populer di kalangan masyarakat dunia. Hal ini dipertahankan dari dahulu hingga kini untuk mempertahankan unsur kearifan lokal yang terbentuk.
  • Setidaknya memiliki lebih dari 28 sub divisi di dalam masjid. Meskipun fungsi masjid secara kesluruhan untuk tempat beribadah, akan tetapi masjid ini memiliki cara tersendiri untuk membuat masjid menjadi lebih ramai dikunjungi jamaah. Masjid ini memiliki banyak sekali kegiatan yang berhubungan dengan kemasyarakatan. Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara total dan saling berkesinambungan. Banyaknya kegiatan itu juga turut memberikan peran pentingnya dalam membuat masjid selalu ramai dikunjungi oleh jamaah. Tujuan syiar yang ingi dicapai dari banyaknya kegiatan yang diadakan oleh pihak masjid membuat masjid lebih ramai dikunjungi jamaah serta lebih dikenal dengan cukup luas di masyarakat pengabdian kepada masyarakat inilah yang ingin dicapai oleh pihak masjid agar bisa secara luas memberikan manfaat untuk umat.
pixabay.com

Kesuksesan Masjid Jogokariyan

Kesuksesan masjid jogokariyan Yogyakarta yang sudah mendunia memang sangat mengundang banyak pertanyaan dari banyak kalangan praktisi dunia. Akan tetapi sebenarnya memiliki rahasia yang cukup sederhana. Rahasianya terletak pada bagaimana pandangan pengurus masjid terhadap kehadiran masjid ditengah masyarakat. Pihak pengurus masjid tidak ingin memandang kehadiran masjid hanya sebagai pelengkap saja. Akan tetapi kehadiran masjid harus memiliki tujuan serta fungsi yang luas untuk masyarakat luas. Itulah yang disebut sebagai pengurus masjid ingin memberikan kemanfaatan yang luar biasa untuk masyarakat. Nilai inilah yang dipegang teguh dari dahulu hingga kini sehingga umat tidak ragu untuk datang dan menuntut ilmu.

Ada hal berbeda yang membedakan masjid jogokariyan dengan masjid lainnya adalah masjid ini memiliki kotak amal yang berukuran besar dengan ukuran lubang yang juga besar. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin berinfak dalam jumlah besar. Sebab jika ukuran lubang dan juga ukuran kotaknya sangat kecil maka jumlah infak yang disalurkan masyarakat juga lebih sedikit. Infak dari warga tersebut biasanya digunakan untuk pembangunan masjid dan juga untuk kegiatan masjid baik di dalam maupun di luar yang membutuhkan jumlah dana besar. Bukan itu saja, jumlah infak tersebut akan semakin membuat kegiatan masjid memiliki manfaat untuk masyarkat banyak.

pixabay.com

Penggunaan karpet sajadah yang juga menunjang kenyamanan umat dalam melakukan keguatan memberikan dampak positif bagi kehadiran umat muslim yang ingin beribadah sekaligus bagi pihak pengurus masjid yang ingin melakukan kegiatan kemanusiaan untuk pengabdian kepada masyarakat luas. Sehingga dengan kehadiran pihak pengurus masjid kemanfaatan bagi masyarakat lebih baik lagi dan lebih luas lagi.