Dua Hal yang Fardhu Kifayah Terkait Jenazah

Menyelenggarakan mayat melibatkan dua tindakan yang disebut dengan fardu kifayah. Bagi seorang muslim dua tindakan ini memiliki hukum wajib. Ini artinya semua muslim diharuskan untuk melakukannya. Konsep fardhu kifayah terkait jenazah menjelaskan bahwa ketika kewajiban tersebut sudah dilakukan oleh orang lain maka kewajiban untuk melakukannya segera hilang bagi muslim lainnya.

 

Konsep ini sebenarnya merupakan salah satu penekanan bahwa tidak ada orang yang boleh membiarkan jenazah saudaranya terbengkalai begitu saja. Mereka harus segera menyelenggarakannya, dengan cara memandikan dan melakukan shalat jenazah kemudian menguburnya di dalam tanah pada hari yang sama. Hal ini berlaku untuk semua orang baik laki-laki maupun perempuan, terkecuali bagi anak-anak laki-laki yang belum baligh dan perempuan yang belum mendapatkan haid.

pxhere.com

Fardhu Kifayah Pertama dalam Penyelenggaraan Mayat

Hal pertama yang termasuk fardhu kifayah dalam penyelenggaraan mayat adalah memandikannya. Sebelum melakukan hal ini ada beberapa tindakan yang harus dilakukan terlebih dahulu sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Umat Islam sebaiknya mengikuti cara ini karena mengerjakan sesuatu dengan mengikuti cara Rasulullah SAW adalah cara yang paling benar dalam melakukan sesuatu. Hal ini juga berlaku untuk penyelenggaraan mayat.

 

Ketika berhadapan dengan mayat seorang muslim harus memejamkan mata mayat jika terbuka. Kemudian mereka harus mengikat dagu mayat agar tidak terbuka. Mayat akan didoakan dengan tujuan untuk meminta Allah SWT memberikan kebaikan padanya. Sebuah kain penutup akan dicarikan untuk menutupi mayat. Bagian yang harus tertutup adalah kepala hingga bagian di dekat lutut, tapi akan lebih baik jika dapat tertutup semuanya. Pada tahapan ini persiapan untuk menguburkan mayat segera dilakukan.

pxhere.com

Mayat akan dimandikan oleh seseorang yang mengetahui aturan untuk memandikan mayat. Orang yang akan mengerjakan fardhu kifayah terkait jenazah ini dianjurkan untuk memiliki hubungan kerabat dekat dengan orang yang telah meninggal. Bagi orang yang meninggal pada usia di atas 7 tahun aturan menjaga aurat akan berlaku sehingga laki-laki harus dimandikan oleh laki-laki dan perempuan harus dimandikan oleh perempuan. Pada masa kini aturan memandikan mayat yang mengutamakan kerabat dekat masih berlaku tapi proses memandikan biasanya didampingi oleh orang-orang yang mengetahui cara memandikan mayat

 

Memandikan mayat akan melibatkan beberapa alat seperti:

  • Sarung tangan yang digunakan untuk menghindari najis, penyakit atau kotoran yang ada di tubuh mayat.
  • Masker sebagai perlindungan tambahan bagi orang yang memandikan mayat dari penyakit.
  • Spon atau alat untuk menggosok kotoran dari tubuh mayat.
  • Kapur barus yang dihancurkan dan dilarutkan dalam air. Digunakan untuk mengawetkan mayat dan mengurangi bau tubuhnya.
  • Daun sidr (bidara) daun ini menghasilkan busa. Digunakan untuk mencuci rambut mayat. Saat ini bisa diganti dengan shampoo.
  • Ember yang digunakan sebagai tempat air dan ember terpisah yang digunakan sebagai tempat untuk kapur barus.
  • Gayung
  • Kain yang digunakan untuk menutupi aurat mayat.
  • Handuk
  • Pelster digunakan jika mayat memiliki luka fisik.
  • Gunting kuku jika mayat memiliki kuku panjang.

Semua alat ini harus dipersiapkan sebelum memandikan mayat dan disucikan dari kotoran.

pxhere.com

Bagian Kedua Dari Proses Penyelenggaraan Mayat

Penyelenggaraan mayat yang termasuk ke dalam fardhu kifayah adalah shalat mayat. Mayat setelah dimandikan dan dibersihkan akan dimasukkan ke dalam tempat untuk mengangkut mayat. Di dalam tempat ini kemudian mayat akan ditempatkan di sebuah posisi dan disahalatkan bersama-sama. Aturan shalat mayat sebenarnya fardhu kifayah. Kegiatan ini tidak harus dilakukan pada saat cargo jenazah sudah sampai ke tempat tujuan. Seseorang boleh menghindari kegiatan ini jika mereka tidak menginginkannya selama ada orang lain yang bisa melakukannya.

 

Rasulullah SAW menganjurkan untuk melibatkan semua orang dalam melakukan shalat mayat. Hal ini ditujukan untuk mengantarkan orang tersebut ke dalam surga. Karena anjuran ini, banyak juga orang yang melakukan shalat mayat menjadi sebuah indikator amalan seseorang di dunia.

 

Kondisi kematian yang baik dikatakan akan mengundang orang untuk mengikuti shalat untuk mayat tersebut sehingga jumlah orang yang menjadi terlibat dalam shalat mayat tersebut menjadi lebih banyak. Hal ini juga menunjukkan bahwa selama di dunia orang tersebut telah melakukan amalan yang baik sehingga semua orang ingin mengantarkan orang tersebut dengan mengikuti shalat mayat.

pxhere.com

Shalat akan dipimpin oleh imam yang biasanya merupakan keluarga terdekat dari orang yang meninggal. Shalat juga tidak dilakukan dengan cara biasa dan ada beberapa doa panjang yang harus dibaca pada saat shalat. Banyak anak pada masa kini tidak memahami aturan memandikan mayat dan menjalankan shalat  mayat sehingga posisi imam biasanya akan diisi oleh orang lain yang lebih mengetahui mengenai tata cara penyelenggaraan mayat.

 

Semua tindakan dalam proses penyelenggaraan mayat ini dapat dilakukan secara bersama sama dan harus dipahami oleh setiap orang agar mereka bisa menyelenggarakan kematian keluarga mereka. Jasa untuk penyelenggaraan mayat ini juga tersedia pada jasa pengiriman jenazah yang tentu saja dapat dimanfaatkan atas izin keluarga orang yang meninggal. Proses penyelenggaraan mayat sendiri merupakan salah satu hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di masjid baik di dalam ataupun di luar. Keluarga tidak perlu mengulang penyelenggaraan jenazah karena aturan fardhu kifayah terkait jenazah.